Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2013

Kapal Otok-Otok : “Si Buah Tangan” Tiga Generasi di Pasar Malam

Gambar
  Berlayar di Pasar Malam  Berproduksi Bersama Bentuk Dasar Rakit Antar Bagian Setengah Jadi Siluet Perak Nakhoda Ujicoba Layak Jalan Mengejat Tubuh Perahu Warna Warni Asli Buatan Indonesia Bersaing Dengan Mainan Modern Riuh rendah gelak tawa dan jerit riang anak-anak bersama orang tua mereka memecah kesunyian malam saat menaiki wahana permainan ayunan ombak hiburan pasar malam yang digelar di sebuah lahan kosong kawasan Cibiru, Bandung, Jawa Barat. Gemerlap dan gerak anggun wahana bianglala pun menarik para pengunjung yang mengantre untuk menaikinya. Kesemuanya itu seakan menenggelamkan alunan suara ketukan harmonis dan keelokan warna warni kapal otok-otok yang “berlayar” di sebuah baskom milik Casdi (40), penjaja mainan khas ini yang menggelar lapaknya di salah satu sudut pasar malam tersebut. Suara ketukan itu seakan menyerukan “Inilah kami, yang masih bertahan selama tiga generasi sebagai buah tangan kalian yang berkunjun

Kehidupan Pelacur Kelas Bawah di China

Gambar
  Zhao Tielin adalah seorang fotografer dokumenter. Dia mengambil foto-foto pelacur desa Cina. Untuk membangun kepercayaan dengan para pelacur, Zhao menjadi teman mereka. Zhao sangat miskin pada waktu itu seperti pelacur, sehingga mereka percaya padanya secara bertahap. Kisah foto ini berkisar pada seorang gadis kecil yg cantik bernama Ah-V perkenalkan Ah V umur 16 tahun dengan pacarnya Xiaowu (umur 28, dipenjarakan dua kali untuk total 5 tahun, pengangguran ) dari Guizhou dan untuk memenuhi kebutuhan, Xiaowu membuat Ah-V bekerja sebagai pelacur.   Ah-V akhirnya hamil tidak diketahui siapa yg telah menghamilinya Ah-V memilih jalan aborsi Dia sudah hamil empat bulan dan dia tidak punya cukup uang untuk aborsi. Ketika ia akhirnya mendapat 300 RenMinBi ( sekitar 400rb ) dan pergi ke sebuah klinik desa untuk aborsi, dokter berkata, "Janin terlalu besar sekarang, uang segitu kurang."   karena Ah-v tidak punya uang untuk membayar biaya ka

Perempuan Indonesia Suka Merepotkan Diri Sendiri

Gambar
“Taruh saja piringnya disitu mbak, nanti diberesin,” demikian Bu Ida yang lembut menampik pertolongan tetangganya yang kebetulan di rumah Bu Ida diselengarkan pengajian dan arisan bulanan kompleks. Pada hari itu pula, pembantu bu Ida sedang tidak masuk. “Silahkan bu, seadanya yaa..!” bu Ida menawarkan makanan dan minuman yang nampak cukup melimpah ruah. Ada makanan berat yang mengundang selera, dan subhanalah semua itu disiapkan bu Ida sendiri. Dari minuman berupa cendol, teh hangat, lalu ada lagi nasi dan soto ayam ditambah dengan perkedelnya dan keripik kentang, kemudian kue-kue yang sebagian dibuat sendiri lalu sebagiannya lagi beli di ujung jalan. “Beli saja kenapa sih bu,” ucap Pak Bima suami bu Ida menegur istrinya yang nampak sudah ruwet dan sibuk dari sebelum subuh. “kalau beli kan praktis,” lanjut pak Bima. “Akh bapak tidak paham nih, bukan masalah praktis atau tidak. Yang jadi masalah adalah malu kalau ibu-ibu tahu ini masakan beli, apalagi bu Wibi yang t

Arti Sebutir Beras

Gambar
Cina yang sekarang muncul sebagai negara super power dahulunya pernah sangat miskin. Dengan jumlah penduduk yang berjumlah 1 milyar kala itu bukan barang mudah bagi pemerintah Cina untuk mensejahterakan rakyatnya. Hutang luar negeri dari negara tetangga terdekat pun menjadi gantungan yaitu dari negara super power Uni Sovyet. Alkisah suatu hari terjadi perselisihan paham antara Mao Zedong pemimpin Cina era itu dengan pemimpin Sovyet. Perselisihan begitu panas sampai keluar statement dari pemimpin Sovyet, ‘ “Sampai rakyat Cina harus berbagi 1 celana dalam untuk 2 orang pun, Cina tetap tidak akan mampu membayar hutangnya. !’ Ucapan yang sangat menyinggung perasaan rakyat Cina itupun disampaikan Mao kepada rakyatnya dengan cara menyiarkannya lewat siaran radio, perihal penghinaan dari pemimpin Sovyet itu, secara terus menerus dari pagi hingga malam ke seluruh negeri sambil mengajak segenap rakyat Cina untuk bangkit dan melawan penghinaan tersebut dengan cara berkorba

Istri Ideal

Gambar
Sumber Gambar: http://alhaqagency.files.wordpress.com Sungguh tidak mudah menjadi seseorang yang ideal, namun setiap pasangan menginginkan pasangannya ideal. Tuntutan demi tuntutan berlaku dan bila sang penuntut tidak puas dengan tuntutannya, maka yang terjadi adalah rasa tidak puas yang membuat seoarang istri atau suami sudah tidak ideal menjadi bertambah tidak ideal. Ideal menurut siapa? Standarnya apa? Tentu saja standar ideal itu berbeda-beda, dan bila ditanya lagi dengan lebih dalam, standarnya apa, maka jawabnya adalah… “Yaa seperti istri-istri Rasulullah…” jawaban ini membuat istri terdiam, dan batinnya bertanya, “tentu saja istri-istri Rasul ideal, bahkan sangat ideal, lhaa, suaminya saja ideal banget, Rasulullah.”  Istri-istri Rasulullah sangat ideal, bersedia dipoligami, nah yang satu ini membuat Nita bingung, karena lagi-lagi persoalan yang terjadi dalam sebuah rumah tangga yang biasanya berjalan lima tahun, isu poligmi mulai mendominasi pembicaraan suami i

Sabung Ayam Adat Talang Mamak

Gambar
Mas yarakat Adat Talang Mamak, adalah masyarakat adat yang berada di Kabupaten Indragiri Hulu Propinsi Riau, Masyarakat ini, masih mempertahankan identitas mereka sebagai masyarakat adat dengan melaksanakan upacara-upacara adat. Salah satu acara adat yang mereka adakan adalag gawai gedang. Gawai gedang merupakan upacara pernikahan yang berlangsung selama 3 hari berturut-turut. Acara ini dimulai dari menegakkan tiang gelanggang sampai dengan penurunan tiang gelanggang. Dalam kegiatan sabung ayam ini, taruhan atau judi menjadi hal yang biasa untuk dilakukan. Namun, taruhan ini hanya bisa berlangsung di dalam kawasan pesta. Jika di luar kawasan, maka akan berurusan dengan pihak berwajib. Dalam sekali taruhan, jumlah minimal taruhan yang bisa dipasang Rp 20.000,-, dan maksimal Rp 500.000,-. Selain taruhan, ada uang pendaftaran untuk acara ini. Sebesar Rp 10.000,-. Tujuan uang pendaftaran ini adalah untuk uang kas bagi masyarakat. Uang kas ini nantinya akan digunakan seba

TRADISI SASI LOMPA HARUKU

Gambar
Sejumlah lelaki dan perempuan berpakaian serba hitam, bertelanjang kaki, berjalan keliling Negeri Haruku. Salah satu desa adat di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Malam itu, mereka yang tergabung dalam korps Kewang (pemangku adat) berkeliling untuk membacakan peratuan sasi ikan lompa.  Dalam tradisi sasi yang sudah berlangsung lebih dari tiga abad itu masyarakat adat dilarang mengambil sumber daya alam tertentu, sampai usianya memang sudah layak panen atau diambil.   Sasi Lompa di Negeri Haruku adalah panen ikan lompa (Trisina baelama; sejenis ikan sardin kecil) yang hanya sekali setahun, ikan ini unik karena mirip ikan salmon yang dikenal luas di Eropa dan Amerika serta dapat hidup di laut maupun di sungai.   Sebelum panen, masa pemeliharaan ikan lompa ini dilakukan dengan upacara adat “Panas Sasi” oleh Kewang yang mengingatkan warga agar memelihara dan menjaga lingkungan sekitar sungai Learisa Kayeli, sejauh kurang lebih 1500 meter yang menj