TRADISI LELUHUR TORAJA, MA NENE
Mayat kemudian dibersihkan dari kotoran dan ditandai dengan pakaian baru layaknya manusia hidup. Keluarga memperlakukan mayat itu layaknya orang hidup dan seolah masih berada ditengah-tengah mereka, tak lupa mereka berfoto bersama, memeluknya atau hanya sekedar menyentuhnya.
Mayat lalu dibungkus kembali dimasukkan ke dalam peti untuk kembali dimasukkan ke Patane.
Itulah Tradisi Ma'Nene, yang merupakan lanjutan dari upacara Rambu Solo, upacara kematian untuk menguburkan dan menyimpan mayat dalam Patane dan mengawetkannya dengan menyuntikkan bahan-bahan tradisional.
Ritual Ma'Nene' juga dimaknai sebagai mereka kekerabatan, dan bahkan menjadi aturan adat yang tak tertulis. Ketika salah satu pasangan suami istri meninggal dunia, maka pasangan yang ditinggal mati tak boleh kawin lagi sebelum mengadakan Ma'nene, jika belum status mereka masih dianggap pasangan suami istri yang sah.
Ritual ini juga sebagai bentuk rasa kasih sayang dan cinta bagi keluarga yang masih hidup terhadap keluarga mereka yang sudah meninggal. Ritual yang terbilang langka ini dilaksanakan setiap tiga tahun sekali pada bulan Agustus setelah usai panen raya.
Komentar
Posting Komentar