Kemarin, Hari Ini dan Esok Hari
Tak Perlu Cemas akan Hari Esok
Ada dua hari di dalam satu minggu yang kita tidak perlu kuatir dan membebaskan diri kita dari kecemasan. yang pertama adalah “hari kemarin”. Hari kemarin begitu banyak kesalahan (blunder), adakalanya rasa itu masih terasa nyeri ketika hari kemarin berlalu tanpa bisa kita kendalikan (di luar kendali kita). Tapi hari kemarin telah berlalu dan tidak perlu dicemaskan lagi, karena kita tidak bisa membatalkan tindakan kita.
Ada dua hari di dalam satu minggu yang kita tidak perlu kuatir dan membebaskan diri kita dari kecemasan. yang pertama adalah “hari kemarin”. Hari kemarin begitu banyak kesalahan (blunder), adakalanya rasa itu masih terasa nyeri ketika hari kemarin berlalu tanpa bisa kita kendalikan (di luar kendali kita). Tapi hari kemarin telah berlalu dan tidak perlu dicemaskan lagi, karena kita tidak bisa membatalkan tindakan kita.
Seandainya semua uang yang dikumpulkan di
dunia, tidak akan bisa membawa kembali hari kemarin. Karena kita tidak
bisa menghapus satu kata pun yang pernah kita ucapkan di hari kemarin
agar hilang tak berbekas.
Begitu pula sebaliknya, kita juga tidak
perlu kuatir akan hari esok. Termasuk suatu kejadian yang tidak
mengenakkan akan terjadi esok dan menanggung bebannya di hari ini,karena
esok juga akan terjadi seperti di luar kendali kita. Yang pasti Esok
akan terbit matahari apakah dia akan bersinar cerah atau berada di balik
awan yang pasti ia akan terbit di pagi hari. tapi bukan jaminan bahwa
kita akan menyaksikannya esok hari, karena semua itu belum terjadi.
Dan hari ini, adalah terdiri dari 24 jam.
Setiap orang akan berjuang dan bertempur dalam menghadapi kehidupan
dalam satu hari ini. Jika kita menambahnya lagi dengan beban hari
kemarin dan hari esok maka beban kita akan kelebihan, karena beban satu
hari harus ditanggung untuk 3 hari. Kemudian hari-hari kita-pun menjadi
rusak, karena kita menyisakan kepahitan dan penyesalan di hari kemarin
dan ketakutan melihat apa yang terjadi di hari esok.
Karena itu, marilah kita hidup untuk hari
ini. Satu hari pada suatu waktu. Karena hari kemarin tidak perlu
disesali dan kita juga tidak perlu terlalu cemas terhadap hari esok.
Sumber : http://suluttenggo.wordpress.com
Komentar
Posting Komentar